Selasa, 30 Maret 2010

A I R K U

Salah satu kebutuhan pokok hidup manusia adalah air, bahkan hampir 70% tubuh manusia mengandung air. Selain itu hewan dan tumbuh-tumbuhan juga kehidupannya sangat dipengaruhi oleh air, sehingga air merupakan kebutuhan yang sangat penting di bumi. Dari jumlah air yang sangat besar di alam ini, hanya sebagian kecil saja yang dipergunakan untuk kebutuhan manusia dan terbatas pada proporsi tersedianya maupun dalam memperoleh air, sementara kebutuhan air bagi kehidupan semakin besar. Masih terdapatnya air bersih yang tidak memenuhi syarat kesehatan, karena itulah diperlukan upaya penggunaan teknologi tepat guna untuk menyehatkan air yang sebaiknya tergolong murah, mudah, dan bahan-bahannya dapat digunakan sesuai potensi keadaan lingkungan untuk menyehatkan air.
Untuk konsumsi air minum telah ditetapkan standar kelayakan air minum oleh WHO dan Dinas kesehatan (Sutrisno, 1991 hal 325). Air yang berhubungan dengan industri pengolahan pangan harus memenuhi standar mutu yang diperlukan untuk air minum. Tetapi masing-masing bagian dari industri pengolahan pangan mungkin perlu mengembangkan syarat-syarat mutu air khusus untuk mencapai hasil-hasil pengolahan yang memuaskan. Dalam banyak hal diperlukan air yang bermutu lebih tinggi daripada yang diperlukan untuk keperluan air minum, dimana diperlukan penanganan tambahan supaya semua mikroorganisme yang ada mati, untuk menghilangkan semua bahan-bahan di dalam air yang mungkin dapat mempengaruhi penampakan, rasa, dan stabilitas hasil akhir, untuk menyesuaikan pH pada tingkat yang diinginkan, dan agar mutu air sepanjang tahun dapat konsisten (Sutrisno, 1991 hal 328-330)
Kualitas air yang baik untuk rumah tangga terutama untuk air minum harus memenuhi 4 (empat) kriteria yakni syarat fisika, syarat kimia, syarat biologi, dan syarat radiologi. Dalam peraturan Menteri Kesehatan nomor : 9077/menkes/SK/VII/ 2002. Syarat kimia merupakan syarat utama dalam kriteria kualitas air bersih karena banyak komponen kimia yang terdapat dalam air bersih yakni di antaranya kadar Kalsium (Ca), Besi (Fe), Magnesium (Mg), Nitrat (NO3-) dan pH. Air bersih yang mengandung zat kimia melebihi batas akan mengakibatkan keracunan, gangguan physiologik dan gangguan kesehatan lainnya (Rahmadiarti, 1993).
Air tanah merupakan sumber air minum yang sangat vital bagi penduduk Indonesia terutama di daerah pedesaan. Tetapi sampai sekarang hal yang mengenai air tanah di berbagai daerah di Indonesia belum banyak dilaporkan (Darmono, 2001).
Salah satu permasalahan mengenai air adalah tingginya tingkat kadar besi (Fe). Hal ini masih merupakan masalah dalam penanganan dan pemanfaatan air di masyarakat. Air tanah dapat terkontaminasi dari beberapa sumber pencemar. Dua sumber utama kontaminasi air tanah ialah kebocoran bahan kimia organik dari penyimpanan bahan kimia dalam bunker yang disimpan dalam tanah, dan penampungan limbah industri yang ditampung dalam kolam besar diatas atau di dekat sumber air.
Air sumur gali merupakan salah satu jalan yang ditempuh masyarakat untuk memenuhi kebutuhan air bersih, namun tingginya kadar ion Fe (Fe2+, Fe3+) pada air 5-7 mg/L mengakibatkan harus dilakukan pengolahan terlebih dahulu sebelum dipergunakan, karena telah melebihi standar yang telah di tetapkan oleh Departemen kesehatan di dalam Permenkes No. 416/Per/Menkes/IX/1990 tentang air bersih yaitu sebesar 1,0 mg/l. Beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk menurunkan kadar besi (Fe2+,Fe3+) dalam air seperti dengan cara fisika dengan filtrasi, pengendapan, absorbsi atau cara kimia seperti penggunaan tawas, kapur tohor, dan lain-lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar